Headlines News :

Latest Post

KODIM 0730 GELAR KARYA BAKTI DI TERMINAL DHAKSINARGA

Written By ari susanti on Saturday, March 16, 2013 | 8:08 AM


Gunungkidul- Dalam rangka menyongsong HUT Kodam IV/Diponegoro yang ke 63 pada tanggal 1 Maret 2013 besok, Kodim 0730/Gunungkidul pada hari ini (28/2) gelar kegiatan karya bakti membersihkan lingkungan di komplek terminal Dhaksinarga Selang Wonosari dan komplek TMP "Bhakti Pertiwi" Wonosari.Kegiatan ini diikuti oleh 100 personil TNI dan 140 personil dari Polres san SKPD Kabupaten Gunungkidul.

Mayor Inf. Bambang Wahyudi Kasdim 0730/Gunungkidul didampingi Pasiop Kapten Inf. Agus Rahmat W. menyampaikan bahwa dalam rangka peringatan HUT Kodam IV/Diponegoro ini diagendakan beberapa kegiatan antara lain karya bakti dan ziarah masing-masing Kodim,anjangsana, pasar murah, pelayanan KB MOP/MOW serta donor darah dan gerak jalan yang kegiatannya dilaksanakan di Yon Kav 2/Serbu Yogyakarta.

Dalam sambutannya Mayor Bambang Wahyudi menyatakan bahwa "Selain karya bakti rangkaian peringatan HUT Kodam IV/Diponegoro di Kodim 0730/Gunungkidul besok juga dilaksanakan Ziarah di TMP 'Bhakti Pertiwi' Wonosari yang akan dipimpin oleh Dandim 0730/Gunungkidul yang diikuti seluruh jajaran Kodim".


Hadir dalam acara ini Kadishubkominfo Ir.Purnamajaya,MUM beserta jajarannya, Perwira dan Anggota Polres Gunungkidul, Pemadam kebakaran, Dinkes dan SKPD terkait.

Disbudpar Kenalkan Wisata Petualangan Terbaru di Gunungkidul


Gunung Kidul - Letak  geografis Kabupaten Gunungkidul yang berada pada kawasan geopark gunungsewu ternyata memberikan potensi yang luar biasa untuk mengembangkan sektor kepariwisataan, sehingga memiliki dampak positif bagi perekonomian daerah.
Untuk merealisasikan program kunjungan sejuta wisatawan di tahun 2013 yang dicanangkan Bupati Gunungkidul HJ Badingah S.Sos, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul melakukan tour wisata bersama para jurnalis dan komunitas fotografi (23/02).
“Kegiatan ini merupakan eksplorasi tujuan wisata, kami ingin memperkenalkan destinasi wisata baru agar lebih banyak pilihan untuk berwisata”, ungkap Dwijo Winarto selaku kepala seksi promosi dan pemasaran wisata Disbudpar Kabupaten Gunungkidul.
Kalingga Adventure, tempat pertama yang dikunjungi terletak di kawasan rest area hutan Bunder Kecamatan Playen, memiliki lokasi strategis karena kawasan wisata ini berdampingan dengan hutan Wanagama yang dikenal sebagai kawasan hutan pendidikan dan penelitian, penangkaran rusa serta pabrik pengolahan minyak kayu putih, sehingga mempunyai potensi sebagai kawasan ekowisata dan petualangan. 

Destinasi berikutnya rombongan diajak untuk menikmati penelusuran Goa Pari dan Goa Bening yang dikelola oleh kelompok masyarakat sadar wisata (pokdarwis), terletak di Dusun Duwetrejo Desa Karangtengah Kecamatan Wonosari. Goa Pari merupakan goa alam yang mempunyai  lorong pintu masuk dari selatan ke utara sepanjang 250 meter, didalamnya terdapat banyak ornament batuan karst. Sedangkan Goa Bening konon pada jaman dahulu ditemukan oleh dua pertapa sakti yang sedang mengembara, terdapat sumber mata air yang sangat jernih  sekali.
Pada kesempatan istirahat untuk makan siang, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan juga menyerahkan piala dan uang pembinaan kepada pemenang lomba film indie Gunungkidul. Untuk kategori fiksi dan apresiasi terbanyak diraih oleh “Kain Bendera”, sedangkan kategori dokumenter diraih oleh film dengan judul “Jimpitan”.


Tour diakhiri dengan mengunjungi Pantai Siung yang terletak di Kecamatan Tepus. Kawasan pegunungan karst dan deburan ombak pantai selatan tampak menemani perjalanan menuju Pantai Siung. Pantai ini terkenal sebagai camping ground dan panjat tebing alami yang mempunyai tingkat kesulitan beragam bagi para pemanjat tebing baik lokal maupun mancanegara. 


“Sangat potensial untuk dikembangkan, jika dilihat dari ketiga tujuan wisata yang kita datangi tadi tampak jelas adanya perbedaan tata kelola objek wisata yang dilakukan oleh perseorangan, kelompok masyarakat sadar wisata dan dinas, sehingga diperlukan strategi promosi wisata yang baik agar dapat bersinergi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif bagi masyarakat”, kata Wijang Eka Aswarna, M.Si selaku Kepala Bidang Usaha dan Pemasaran Wisata Disbudpar Kabupaten Gunungkidul. 


Keberhasilan dalam pengelolaan wisata bergantung pada kreativitas dalam mengemas suatu produk wisata, karena Gunungkidul memiliki potensi yang sangat luar biasa bila dikembangkan dan di eksplorasi sebaik-baiknya untuk  mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

Tahun 2013, Seluruh Desa di Bantul Terkoneksi Internet




Bantul - Di era yang sudah demikian terbuka, akses masyarakat untuk memperoleh Informasi sangat luas, hanya sarana yang dibutuhkan untuk kearah sana yang perlu didukung. Untuk itu dengan semangat Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Pemkab Bantul berencana tahun 2013 semua desa terkoneksi jaringan internet. Demikian sambutan Bupati bantul Hj. Sri Surya Widati pada Workshop "Komitmen Bersama Membangun Bantul yang Informatif sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan kepada Masyarakat" di Hotel Ros In, Rabu (13/3).
Lebih lanjut dikatakan sesuai dengan UU nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang ditanda tangani April 2008 dan mulai diberlakukan April 2010, maka masyarakat memiliki hak untuk mendapat informasi dan akses seluas-luasnya.
"Dengan jaringan internet yang merata maka informasi dari pemerintahan akan cepat sampai. Masyarakat juga akan tahu proses dan alasan ketika sebuah kebijakan itu dilahirkan," jelasnya.
Sementara Kepala Kantor Pengelolaan Data dan Telematika (KPDT) Bantul, drh Sri Budoyo melaporkan, pada tahun 2013 ini direncanakan semua desa di Bantul terkoneksi jaringan internet. Untuk semester pertama sebanyak 25 desa akan diberi jaringan dengan dana bersumber dari APBD Bantul senilai Rp 400 juta.
"Untuk tahap awal akan dipasang di 25 desa dulu. Barulah pada APBD Perubahan (APBD-P) akan kita anggarkan untuk 50 desa sisanya, sehingga nantinya semua desa di Bantul terkoneksi jaringan internet. Total biaya yang digunakan untuk program IT desa ini mencapai Rp 1,2 miliar,"katanya.
Tujuan dari program tersebut untuk membuka cakrawala dan keterbukaan informasi di masyarakat di semua pelosok desa, sehingga diharapkan mampu meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat di Bantul.

Program PSN Kabupaten Bantul Masuk Nominasi Penerima Indonesia MDGs Award 2013


Bantul - Tim juri Indonesia MDGs Award 2013 mengadakan kunjungan lapangan di Bantul sebagai bagian proses penjurian memperoleh verifikasi tentang program pembangunan yang masuk dalam ajang pemberian penghargaan tersebut. Bantul ikut masuk sebagai nominator atas 3 (tiga) kategori yaitu Program Bapak/Ibu Asuh Penanggulangan Demam Berdarah Dengue, Diversifikasi Pangan Lokal Dalam Ragka Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Penanganan Sampah. "Tujuan diselenggarakannya Indonesia MDGs Award ini adalah untuk mengangkat inovasi-inovasi baru yang ada di masyarakat agar bisa mempercepat pencapaian MDGs (Millennium Development Goals). Bantul adalah salah satu daerah yang getol/serius/sungguh-sungguh melakukan program untuk mewujudkan kesejahteraan serta tercapainya MDGs,"jelas dr.Ufara Zuwasti Staf Kepresidenan untuk MDGs saat mengikuti PSN yang juga penjurian di beberapa desa kabupaten Bantul, Jumat (8/03).
Dari 611 peserta seluruh Indonesia, Bantul masuk 44 nominasi daerah calon penerima penghargaan. Adapun program yang diajukan adalah PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), Penganekaragaman makanan berbahan baku lokal (pisang), serta Bank Sampah Gemah Ripah. "Program PSN setiap minggu sekali sudah dilakukan di Bantul (setiap Jumat pagi). Pemkab Bantul bersama masyarakat serentak untuk kerjasama mendukung program yang tujuannya untuk menekan angka penderita DBD. Setiap Jumat pagi diadakan pemeriksaan bak-bak mandi dan sanitasi/saluran air di pemukiman warga, sehingga bisa diperiksa kebersihan dan kelayakan air,"kata Camat Kasihan Drs. Sukendro.
MDGs mencakupi kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Untuk mencapai terwujudnya MDGs maka pemerintah, masyarakat, swasta, LSM dan karang taruna harus bersama bahu membahu dalam menyelenggarakan inovasi, ide dan kreativitas. "Kami sudah keliling ke 3 desa (1.Padokan Lor,Tirtonirmolo,Kasihan, 2.Badegan,Bantul, 3.Plebengan,Sidomulyo,Bambanglipuro) untk melihat langsung ke lokasi sudah menyelenggrakan program pencapaian MDGs. Kami sangat apresiasi dan berharap dengan inovasi bagus ini Bantul bisa memeproleh penghargaan Indonesia MDGs Award 2013,"tambah Ufara .
Penganekaragaman makanan tradisional dengan bahan baku lokal juga merupakan salah satu kreativitas yang juga bisa mengantisipasi daerah rawan pangan serta memperbaiki ekonomi masyarakat. "Di desa Plebengan sudah ada kelompok budidaya makanan dari pohon pisang. Dari pisang bisa diolah beberapa makanan, sehingga bisa menngurangi konsumsi gandum dan beras. Sampai saat ini sudah ada 58 jenis makanan tradisional yang dibuat dari hasil tanaman lokal,"kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Ir. Pulung Haryadi,M.Sc.

Petani Srimartani Piyungan panen Padi 8,2 Ton/h



Bantul - Kelompok tani Maju Mandiri Dusun Piyungan, Srimartani, Piyungan, Bantul berhasil panen raya padi jenis Ciherang 8,2 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hectare di sawah seluas 16 hektare, Kamis (7/3). Dalam acara panen tersebut juga diadakan lomba sego wiwitan yang diukuti sepuluh RT di dusun setempat.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr. Suyoto HS. MSi. MMA. dalam sambutan mewakili Bupati Bantul mengatakan sangat bangga dengan petani di dusun Piyungan, Srimartani, Piyungan, Bantul. Disaat banyak masyarakat yang meninggalkan lahan pertanian, petani di dusun tersebut mampu memanen padi sebanyak 8,2 ton gabah Kering Giling (GKG) per hetar. Hasil tersebut sangat menggembirakan, karena sudah melebihi target rata-rata hasil panen Bantul yang tahun 2013 ini ditarget sebesar 7,5 ton GKG per hektar. Sementara untuk merncukupi kebutuhan pangan di Bantul tahun 2013 diperkirakan 201.000 ton.
Lahan subur yang dapat ditanami padi seluruh kecamatan Piyungan tinggal 1.200 hektare. Maka petani harus mampu mandiri dan mengolah tanahnya secara optimal, agar bisa mencukupi kebutuhan pangan di wilayah senditi.
Sementara ketua kelopok tani Maju Mandiri, Budi Raharjo, mengatakan setelah panen raya dilaksanakan masyarakat setempat berinisiatif mengadakan lomba sego wiwitan yang diiukuti seluruh RT. Sego wiwit merupakan tradisi turun temurun yang perlu dilestarikan, yang mengandung maksud para petani lebih bersemangat dalam mengolah lahan.
Yang disebut sego wiwitan adaah masakan yang disajikan dengan beraneka ragam bahan makanan, antara lain terdiri dari nasi liwet, ingkung ayam jawa, gereh petek (ikan asin) dan telur ayam jawa. Selain itu buah-buahan, seikat padi dan ani-ani (alat mengetam padi) juga turut disertakan. Semua makanan dan benda dalam sego wiwitan mempunyai makna filosofis tersendiri. 

Bupati Tinjau Langsung Pelayanan Jamkesda di Puskesmas Sleman dan Ngemplak


Sleman - Kebutuhan masyarakat terhadap akses kesehatan yang semakin hari semakin meningkat, menyebabkan pemerintah harus benar-benar menyediakan dan menyiapkan sarana prasarana kesehatan dan pelayanan yang memadai bagi masyarakat.  Pemerintah Kabupaten Sleman sangat serius dalam memberikan pelayanan dan penyiapan sarana dan prasarana kesehatan tersebut, dengan memberikan Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi seluruh masyarakat yang tidak memiliki atau belum memiliki jaminan kesehatan.  


Senin 11 Maret 2013 bertempat di Puskesmas Sleman, Bupati Sleman menyerahkan kartu jamkesda secara simbolis kepada masyarakat, selain itu Bupati Sleman juga melakukan dialog dengan masyarakat yang mendapatkan pelayanan di puskesmas Sleman.  dalam laporannya Kepala Dinas Kesehatan mengatakan bahwa untuk pelayanan Jamkesda sekarang sudah dilayani di lokasi yang baru di Jl. Kalimantan Gang Ambalat Sinduadi Mlati Slema, dan peminat jamkesda hingga sekarang ini terus
mengalami kenaikan tidak kurang setiap harinya ada sekitar 200 orang pendaftar baru. Menurut data dinas kesehatan dari jumlah penduduk 1.107.309 jiwa sudah 70% menjadi anggota jamkesda sehingga masih ada sekitar 30% yang belum menjadi anggota.  Berikutnya target 30% yang belum menjadi anggota agar nanti tahun 2015 bisa memenuhi target 100%.  Dinas kesehatan juga terus meningkatkan jenis-jenis pelayanan yang bisa diakses oleh para pemilik jamkesda, seperti untuk pasien gagal ginjal (cuci darah), dan dinas kesehatan juga memperluas jaringan sehingga peserta jamkesda dapat dilayani diwilayah lain.  



Dalam arahannya Bupati Sleman memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada dinas kesehatan terhadap capaian yang telah diraih.  Pemkab Sleman melalui dinas Kesehatan sangat bersungguh-sungguh memberikan sarana dan prasarana serta pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam bidang kesehatan, RSUD Sleman yang sudah memperoleh akreditasi B agar terus ditingkatkan lagi dan terus dijaga dalam pelayanannya.  Bupati juga berharap agar semua masyarakat segera mendaftar menjadi anggota Jamkesda, karena pelayanannya sekarang sudah dipermudah, nantinya pelayanan kelas III untuk Jamkesda akan diperbanyak sehingga masyarakat tidak perlu khawatir tidak terlayani.  nantinya puskesmas-puskesmas akan ditingkatkan agar bisa memiliki fasilitas rawat inap minimal kelas III.  Bupati juga berharap agar masyarakat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah, terlebih lagi masyarakat yang telah memiliki Jamkesda. Sehingga nantinya visi Sleman sehat dapat segera terwujud.



Setelah melakukan kunjungan dan penyerahan secara simbolis kartu jamkesda kepada masyarakat, kemudian Bupati melanjutkan kunjungan ke Rumah Besalin Nyaen Kecamatan Sleman yang sudah selesai direnovasi, dan puskesmas Ngemplak I yang sudah melayani pasien rawat inap.

Sri Purnomo Himbau Pemerintah Desa Praktekkan Transparansi Keuangan



Sleman - Alokasi Dana Desa atau ADD adalah bagian keuangan Desa yang diperoleh dari Bagi Hasil Pajak Daerah dan Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh kabupaten. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa pada Pasal 18 bahwa Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten/Kota yang bersumber dari bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota untuk Desa paling sedikit 10 % (sepuluh persen).  Sosialisasi pencairan ADD melalui Bank Sleman ini dilaksnakan pada hari Rabu 13 Maret 2013, bertempat di ruang rapat aula Bank Sleman, dan diprakarsai oleh bagian Pemerintah Desa Kabupaten Sleman dan Bank Sleman.  Pada kesempatan ini hadir langsung Bupati Sleman, Drs. Sri Purnomo, M.Si, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Sunaryo SH, M.Kn, Kabag Pemerintahan Desa Sukarno SH, dan Direktur Bank Sleman Mohammad Sigit, SE, M.Si.  dalam laporannya Sukardo SH, menyatakan bahwa pencairan ADD lewat bank milik pemerintah daerah sudah dilaksanakan di pemerintah daerah lainnya, seperti Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul, dan Bagian Pemerintah Desa sudah melakukan survei sebelumnya. Untuk tahun 2013 ini Pemerintah Kabupaten Sleman Menyalurkan Rp. 14.018.569.400,- kepada 86 desa, dan 17 Kecamatan melalui Bank Sleman.  ADD tahun 2013 ini mengalami kenaikan dari tahun 2012 yaitu Rp. 7.551.268.100,-. Penerima tertinggi untuk ADD 2013 adalah Desa Catur Tunggal Rp. 269.792.900,- pernerima ADD terendah 2013 adalah desa Sendang Arum Rp. 125.682.800,-.  Tujuan dari pemberian alokasi dana desa adalah untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa, pening­kat­an kemampuan lembaga kemasyarakatan, pemerataan pembangunan dan untuk mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.

Bupati Sleman berharap agar setiap pemerintah desa yang menerima alokasi bantuan dana ini dapat mempergunakan dana sesuai dengan  peruntukannya. Alokasi dana desa ini diberikan kepada desa untuk keperluan pemberdayaan masyarakat sebesar 70% dan sisanya digunakan untuk keperluan biaya penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. (BPD).  Alokasi dana desa diberikan dengan ketentuan 60% merupakan bagian alokasi dana desa yang sama untuk setiap desa, dan 40% merupakan bagian alokasi dana desa yang dibagi secara proporsional untuk setiap desa berdasarkan bobot desa yang dihitung dengan rumus dan variable tertentu yang didasarkan pada jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, pendapatan asli desa, dan luas wilayah.  Dengan diadakannya sosialisasi ini Bupati Sleman berharap setiap desa dapat menggunakannya sesuai dengan peruntukannya. Sesuai dengan amanat UU. No. 14 Tahun 2008 bahwa setiap badan publik harus melaksanakan transparansi penggunaan dana yang diperoleh dari APBN atau APBD. Transparansi ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas dana-dana yang diberikan untuk menghindari bentuk-bentuk penyelewengan dana. Saya berharap agar aparat pemerintah senantiasa membekali diri dan meningkatkan kemampuan­nya. Tanpa adanya kemampuan yang memadai, maka berapapun alokasi anggaran bagi unit kerjanya tidak akan memberikan banyak manfaat, namun justru akan menjadi beban yang dapat menghambat pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.

Dalam penjelasan teknis oleh Dirut Bank Sleman, Bank Sleman sangat berterima kasih kepada Pemkab Sleman telah mempercayakan proses pencairan ADD melalui Bank Sleman, dan Bank Sleman berharap kepada pihak Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa agar selalu memberikan masukan bagi Bank Sleman agar dapat terus meningkatkan pelayanannya.  Bank Sleman juga akan memberikan kemudahan kepada Pemerintah Desa, apabila tidak dapat ke Bank Sleman karena kesibukannya, cukup dengan menelpon maka pihak Bank Sleman, maka Bank Sleman akan mendatangi pihak Pemerintah Desa/kecamatan. Dan apabila mengalami kendala teknis yang berhubungan dengan proses pencairan ADD segera untuk dikonsultasikan dengan pihak Bank Sleman.
 photo sportsBanner_zps96751e59.jpg
 
Support : Creating Website | Arie Template | Arie Template
Copyright © 2013. DETIK JOGJA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Arie Template
Proudly powered by Blogger